Jumat, 25 April 2014

Aneka Cara Menghilangkan Zat Berbahaya dalam Air



Banyak teknologi digunakan untuk menghilangkan limbah organik dan non-organik pada air baku air minum. Teknologi yang biasa digunakan masyarakat, diantaranya biofiltrasi, ultrafiltrasi, air heksagonal, ozon, dan sebagainya. Menurut ahli air, Arie Herlambang, ultrafiltrasi maupun ozon merupakan salah satu teknologi untuk mensterilkan air minum dari bahan-bahan organik dan non-organik. “Bakteri pathogen, senyawa kimia dibunuh melalui sinar ultraviolet kemudian disempurnakan dengan ozon.” Melalui teknologi ozon, pengeboran dilakukan sampai ditemukan air tanah. Kemudian alat produksi air bersih dipasangkan di dekat galian yang dilengkapi dengan selang dan pompa. Air tanah yang disedot ke atas langsung diproses melalui alat tersebut, kemudian melalui penyinaran sinar ultraviolet dan ozon.
Sedangkan air heksagonal yang saat ini dipasarkan di masyarakat merupakan teknologi air minum menggunakan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik menghasilkan molekul air dengan rangkaian heksagonal (segi enam) yang identik dengan molekul cairan dalam sel tubuh. Para ahli terapi air berpendapat perbedaan rangkaian molekul mempengaruhi kemampuan penyerapan oleh sel tubuh. Rangkaian molekul mikroheksagonal mudah diserap, sehingga dapat bermanfaat untuk kesehatan. “Namun, air heksagonal ini sangat tergantung pada elektomagnetik. Apabila medan magnet rusak karena aus atau hal lain, tentunya air tidak bisa dibuat heksagonal. Untuk masyarakat padat seperti di Indonesia, teknologi ini kurang efisien,” ujar Arie.
Teknologi lain adalah biofiltrasi, yaitu menggunakan alat biofiltrasi terbuat dari plastik berbentuk kubus. Alat ini menggunakan lembaran-lembaran plastik bergelombang, kemudian disusun berlapis hingga tebal menyerupai kubus. Menurut Arie, untuk keperluan rumah tangga dibutuhkan satu kubik biofiltrasi. “Biofiltrasi merupakan teknologi untuk menyaring limbah organik dan non-organik yang larut dalam air. Selama ini orang sibuk mematikan bakteri dan pathogen lainnya dengan kaporit, klor, atau oksidator lainnya. Namun, senyawa kimia lainnya masih larut di dalam air. Besi, detergen, nitrit, THMs masih ada di dalam air bersih.” Alat tersebut diletakkan di dalam sumber air. Saat air mengalir maka limbah-limbah organik dan non-organik akan menempel ke biofiltrasi. Alat tersebut bisa digunakan sampai bertahun-tahun lamanya. “Ini upaya untuk mengendalikan penggunaan klor berlebihan. Di samping itu, limbah organik ini nantinya berbentuk lumpur dan bisa dibersihkan suatu saat.”
Cara menghilangkan zat berbahaya di dalam air lainnya yaitu pada penerapan pure it. Prinsip kerja pure it, yaitu :
1.      Saringan Serat Mikro. Air yang dituang akan melewati saringan serat mikro untuk menghilangkan kotoran yang terlihat
2.      Filter Karbon Aktif. Kemudian melewati filter karbon aktif untuk menghilangkan pestisida dan parasit berbahaya
3.      Prosesor Pembunuh Kuman. Selanjutnya processor pembunuh kuman dengan ‘Teknologi Pembunuh Kuman Terprogram’ membunuh semua virus dan bakteri berbahaya
4.      Penjernih. Akhirmya, air akan melalui penjernih yang akan menghasilkan air yang jernih, tidak berbau, dan dengan rasa yang alami
Cara lain yang digunakan adalah menggunakan batu-batuan yang ditanam di pusat air dengan tujuan untuk menghambat limbah organik dan non-organik masuk ke dalam air minum. Kalau dulu, orang memakai arang, tetapi ini sangat riskan. Arang mudah pecah dan larut. Sebaliknya batu lebih baik. Sebetulnya cara alamiah dengan menggunakan bahan alam jauh lebih aman bagi kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates